Menjelang masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, situasi lalu lintas di sejumlah wilayah diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan.
Untuk menjaga keamanan dan ketertiban di jalan, Kepolisian kembali menggelar Operasi Zebra Progo 2025 yang berlangsung mulai 17-30 November 2025.
Melalui kegiatan ini, aparat menekankan pentingnya kepatuhan masyarakat terhadap aturan berkendara, mulai dari penggunaan helm berstandar SNI, kelengkapan surat kendaraan, hingga kesadaran untuk selalu mengutamakan keselamatan.
Dilansir dari unggahan akun Instagram resmi @satlantas_bantul, terdapat delapan prioritas pelanggaran yang menjadi sasaran Operasi Zebra Progo 2025.
Adapun delapan prioritas pelanggaran dan besaran dendanya, sebagai berikut:
- Pengendara di bawah umur : Denda Rp 1.000.000 atau kurungan 4 bulan (Pasal 281)
- Tidak menggunakan helm SNI atau sabuk pengaman : Denda Rp 250.000 atau kurungan 1 bulan (Pasal 291 Ayat 1) dan Rp 250.000 atau kurungan 2 bulan (Pasal 289) bagi pengemudi mobil
- Melawan arus lalu lintas : Denda Rp 500.000 atau kurungan 2 bulan (Pasal 287 Ayat 1)
- Menggunakan ponsel saat berkendara : Denda Rp 750.000 atau kurungan 3 bulan (Pasal 283)
- Melebihi batas kecepatan : Denda Rp 500.000 atau kurungan 2 bulan (Pasal 287 Ayat 5)
- Berboncengan lebih dari satu orang : Denda Rp 250.000 atau kurungan 1 bulan (Pasal 292)
- Mengkonsumsi atau dalam pengaruh alkohol saat berkendara : Denda Rp 750.000 atau kurungan 3 bulan (Pasal 293 Ayat 2)
- Kebut-kebutan atau balapan di jalan raya : Denda Rp 250.000 atau pidana kurungan paling lama 1 bulan (Pasal 285 ayat 1)
Dengan adanya penegakan hukum melalui Operasi Zebra Progo 2025 ini, Kepolisian berharap masyarakat semakin memahami pentingnya tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.