Persaingan antara baterai NMC (Nickel Manganese Cobalt) dan LFP (Lithium Iron Phosphate) kini menjadi isu penting bagi pengguna motor listrik murah. Terutama bagi mereka yang ingin meningkatkan performa atau efisiensi motor listriknya.
Kedua jenis baterai ini menawarkan karakter yang berbeda, sehingga pemilihannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan motor, ruang baterai, dan gaya pemakaian sehari-hari.
Yansen Huang, SPV Technical BRT, mengatakan, baterai NMC lebih cocok untuk motor kecil yang membutuhkan baterai berdimensi kompak dan bobot ringan.
Baterai motor listrik Gesits Raya G
Dengan bobot rata-rata sekitar 8 kilogram, NMC mampu memberikan respons akselerasi lebih baik karena beban motor menjadi lebih ringan.
Baterai ini juga memiliki kemampuan arus yang lebih tinggi, sehingga performanya lebih responsif ketika motor membutuhkan tenaga instan.
Dalam konteks motor listrik murah atau motor konversi lama, NMC banyak diminati oleh pengguna yang ingin peningkatan performa signifikan tanpa menambah bobot berlebih.
Modus pencurian baterai motor listrik mulai marak, sel baterai dibongkar dan dijual eceran
Di sisi lain, baterai LFP menawarkan karakter yang berbeda. Secara fisik, baterai ini lebih besar dan lebih berat, berada di kisaran 12–14 kilogram.
Namun, LFP unggul dalam aspek keamanan, stabilitas, dan umur pakai yang lebih panjang dibandingkan NMC.
Selain itu, harga LFP juga lebih terjangkau, sekitar 30 persen lebih murah, sehingga cocok untuk pengguna motor listrik harian yang lebih mengutamakan efisiensi dan durabilitas dibanding akselerasi.
Baterai motor listrik Greentech, berjenis Sealed Lead Acid (SLA) tapi bisa di swap
“LFP itu lebih berat, butuh space yang lebih besar. Kalau NMC itu lebih enteng, dimensinya lebih kecil dan arusnya bisa lebih tinggi,” ujar Yansen kepada Kompas.com (5/12/2025).
Dari sisi harga dan kapasitas, menurut Yansen, NMC dibanderol di kisaran Rp 7,5 juta untuk spesifikasi 72V 20Ah, sementara LFP berada di kisaran harga yang mirip tetapi menawarkan kapasitas lebih besar, yakni sekitar 30Ah.
Artinya, meski lebih berat, LFP memberikan nilai efisiensi dan daya tahan yang lebih baik untuk penggunaan jarak jauh dan kebutuhan harian yang konsisten.
Gimik subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Gimik tersebut diberikan sama saja dengan potongan harga atau diskon. Pasalnya, regulasi insentif motor listrik belum resmi dikeluarkan pemerintah.
Dengan karakter yang cukup berbeda, pilihan antara NMC dan LFP pada motor listrik murah sangat bergantung pada kebutuhan pengguna.
Bagi yang menginginkan performa dan akselerasi, NMC adalah pilihan ideal. Namun untuk penggunaan stabil jangka panjang dengan biaya lebih ekonomis, LFP menawarkan keunggulan yang sulit diabaikan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang