Toyota resmi meluncurkan Veloz Hybrid di Indonesia. Kehadirannya menandai langkah baru Toyota dalam memperkuat lini elektrifikasi di segmen Low MPV.
Namun di sisi lain, hadirnya Veloz Hybrid turut memengaruhi keberadaan Veloz bermesin bensin yang kini mulai mengarah pada penghujung siklus hidupnya.
"Setop, kita semua hybrid. Tapi sejauh ini masih ada (Veloz), maaf-maaf," ujar Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM), Jap Ernando Demily, saat dikonfirmasi di Tangerang, pekan lalu.
Toyota Veloz Hybrid
Ernando mengatakan, jika konsumen lebih tertarik mesin konvensional maka bisa memilih Avanza.
"Ya produk strategi, kalau yang mau ICE kan masih ada Avanza. Kalau yang mau hybrid dan elektrifikasi kami sediakan Veloz," katanya.
"Sekarang kalau kita lihat, sebenarnya penetrasi hybrid secara customer point of view kan bagus, karena konsumsi bahan bakarnya irit. Sebenarnya ini juga mendukung program pemerintah, jadi konsumsi bahan bakarnya lebih irit," ujarnya.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto, mengatakan bahwa Veloz akan diposisikan sebagai model hybrid.
Mesin Toyota New Veloz Hybrid EV
"Veloz jadi seperti khusus untuk hybrid, kita pakai nama Veloz," kata Nandi.
Artinya dengan strategi ini dapat dilihat bahwa Toyota perlahan menggeser posisi Veloz menjadi model elektrifikasi murni.
Salah satu wiraniaga Toyota yang ditemui di booth Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 mengatakan bahwa Veloz bensin hanya menunggu stok habis.
“Ya ada diskon, mobil ini nggak diproduksi lagi ke depannya. Tinggal habiskan stok saja kita. Diskon sampai Rp 30 juta. Tinggal habiskan stok saja (Veloz)," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang