Managing Director Shark Indonesia, Ida Bagus Dimas Aditya Prawira, menjelaskan bahwa enam model tersebut merupakan bagian dari total 11 produk yang sudah disiapkan masuk secara bertahap.
"Batch pertama ada enam model, semuanya full carbon. Setelah ini akan menyusul lima model lain, termasuk dua half-face dengan harga yang lebih terjangkau,” ujar dia di Jakarta, Minggu 16 November 2025.
Produk yang dirilis sebagai tahap awal terdiri dari RS Jet, Spartan RS, Aeron, Spartan GT Pro, Aeron GP non FIM Certified, dan Aeron GP FIM Certified. Seluruhnya hadir dengan konstruksi karbon yang menjadi ciri utama Shark di segmen premium.
Untuk pasar Indonesia, Shark menetapkan harga mulai dari Rp5 jutaan untuk model RS Jet, sementara varian tertinggi Aeron GP FIM Certified dipasarkan hingga Rp15 jutaan. Dimas menilai rentang harga tersebut masih kompetitif dibandingkan helm premium lain, terutama pada kategori half-face berbahan karbon yang kini semakin diminati.
Shark memastikan kesiapan jaringan distribusi sebagai bagian dari strategi memperluas pasar. Saat ini, perusahaan menggandeng tiga master dealer yang berlokasi di Jakarta, RC Moto Garage, RD2 Moto, dan Riderspot—yang bertanggung jawab mendistribusikan produk resmi ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk luar Pulau Jawa.
“Jaringan spare part sudah lengkap, dan helm Shark kini tersedia di sejumlah toko. Layanan tambahan akan kami kembangkan bertahap,” kata Dimas.
Pada IMHAX 2025, Shark juga meluncurkan pembaruan pada beberapa model dengan peningkatan aerodinamika, kenyamanan, dan perlindungan. Perusahaan turut mengadakan program edukasi mengenai fitur helm berstandar Eropa, serta menggelar undian berhadiah helm Spartan RS Hibolt Red dan visor bertanda tangan pembalap MotoGP Johann Zarco dan Raul Fernandez.
Menanggapi persaingan helm premium yang semakin ramai, Dimas menyebut Shark hadir sebagai pilihan bagi pengendara yang membutuhkan perlindungan tingkat tinggi.
"Kami melihat posisi kami sebagai alternatif bagi konsumen, bukan semata-mata pesaing,” tuturnya.
Terkait helm kloning yang marak beredar, ia menilai kemiripan desain tidak menjadi masalah selama tidak melanggar merek dagang dan tetap menjaga aspek keselamatan. Dimas menegaskan bahwa desain dan fitur Shark telah didaftarkan secara resmi sehingga terlindungi dari praktik peniruan.
Untuk memperkuat kedekatan dengan pengguna di Indonesia, Shark juga membuka peluang menggandeng pembalap nasional sebagai brand ambassador. Dimas menyebut pembicaraan awal sudah dilakukan dengan beberapa nama, baik yang berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami berharap dapat mendukung pembalap-pembalap Indonesia yang berprestasi,” katanya