Pada GJAW 2025, Changan menyediakan beberapa unit Lumin untuk bisa dites. Tersedia di area indoor maupun outdoor, pas untuk mencoba mobil listrik perkotaan dengan harga Rp 178 juta ini.
Sebelumnya redaksi Kompas.com pernah mencoba Lumin di Changan R&D Global Centre di Chongqing China. Cuma Lumin di sana versi pasar China, posisi setir di kiri dan pakai electric parking brake.
Sementara yang di GJAW, sudah versi Indonesia. Setirnya di kanan, electric parking brake diganti dengan model tarik, dan mode berkendaranya cuma dua, Eco dan Sport, tidak ada Eco+.
Changan Lumin di GJAW 2025
Impresi pertama duduk di bangku pengemudi, posisi setir cukup tinggi. Jadi posisi tangan saat mengemudi harus disesuaikan lagi supaya nyaman.
Lumin sudah keyless, jadi tinggal tekan tombol start saja untuk mengaktifkan mobil. Nantinya ada tulisan ready di bagian klaster, artinya Lumin sudah bisa jalan.
Untuk mode Eco, ternyata pedal gas masih responsif. Saat sampai kecepatan 60 Kpj, akselerasinya terasa ringan, padahal sedang diisi tiga orang, mantap.
Kalau pakai mode Sport, gasnya lebih sensitif lagi, akselerasi semakin cepat. Saat coba dipacu, bisa mencapai 100 Kpj dengan mudah.
Soal pengereman, Lumin sudah dilengkapi dengan regenerative braking, tapi tidak bisa dipilih seberapa besar. Redaksi merasakan tingkat besar-kecil regenerative braking tergantung seberapa dalam kaki menginjak rem.
Changan Lumin
Terakhir soal bantingan suspensi, Lumin pakai McPherson Strut di depan, belakang pakai Trailing Arm serta diameter pelek 14 inci. Sehingga ketika melewati polisi tidur yang berderet rasanya masih empuk.
Begitu diajak manuver, Lumin terasa tidak terlalu limbung. Tapi dengan catatan, kecepatan masih di bawah 60 Km, karena kalau kencang, rasanya kurang nyaman, walau tidak separah pesaingnya yang pakai pelek 12 inci.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.