Mengenal Bobibos, Alternatif BBM Nabati Berbahan Jerami

Bobibos, potensi, Profil, bobibos, bbm nabati, Mengenal Bobibos, Alternatif BBM Nabati Berbahan Jerami

— Sebuah terobosan energi terbarukan karya anak bangsa resmi diperkenalkan di Kabupaten Bogor. Setelah melalui penelitian lebih dari satu dekade, inovasi tersebut melahirkan bahan bakar alternatif bernama Bobibos, singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos, yang diklaim memiliki angka oktan mendekati RON 98.

Bobibos hadir dalam dua varian, bensin dan solar nabati. Gagasannya berangkat dari kegelisahan Ikhlas Thamrin, sang pendiri, terhadap tingginya ketergantungan Indonesia pada energi impor. Ia ingin menunjukkan bahwa riset lokal mampu membuat Indonesia lebih mandiri secara energi.

“Setelah lebih dari sepuluh tahun melakukan riset secara mandiri, akhirnya kami berhasil menghadirkan bahan bakar yang murah, aman, dan beremisi rendah,” ujar Ikhlas saat peluncuran di Bumi Sultan Jonggol, Bogor, Selasa (11/11/2025).

Jerami, Limbah Pertanian yang Diolah Jadi Energi

Salah satu nilai unik Bobibos adalah penggunaan jerami sebagai bahan baku. Limbah pertanian yang selama ini lazim dibakar atau dibiarkan membusuk ini diolah menjadi bahan bakar nabati bernilai tinggi.

Ikhlas menyebut pilihan ini bukan hanya soal keberlanjutan, tetapi juga pertimbangan ekonomi agar harga akhir produk tetap terjangkau.

“Kami ingin masyarakat bisa menikmati BBM bersih dengan biaya terjangkau,” katanya.

Riset Panjang dan Klaim Sudah Dilirik Dunia

Bobibos tumbuh dari rangkaian riset mandiri yang berlangsung lebih dari satu dekade. Ikhlas menyebut bahwa pengembangan Bobibos tidak hanya mendapat perhatian di dalam negeri, tetapi juga diklaim sudah dikenal oleh sejumlah pihak di luar Indonesia.

Bobibos, potensi, Profil, bobibos, bbm nabati, Mengenal Bobibos, Alternatif BBM Nabati Berbahan Jerami

Bobibos menargetkan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dapat diakses seluruh masyarakat melalui BosMini, SPBU, dan kerja sama industri.

Menurutnya, beberapa peneliti dan komunitas energi terbarukan dari luar negeri telah mengikuti proses risetnya, meski ia tidak merinci lembaga atau negara mana saja yang dimaksud.

Ia berharap pengakuan tersebut dapat memperkuat kepercayaan publik bahwa teknologi energi bersih karya anak bangsa mampu bersaing di tingkat global.

Klaim Setara RON 98 dan Sudah Bersertifikasi

Bobibos telah melalui uji laboratorium dan disebut memiliki angka oktan RON 98,  membuatnya berada di kelas premium bahan bakar.

Produk ini juga disebut telah melewati proses sertifikasi dari lembaga di bawah Kementerian ESDM.

Dukungan politik juga mengalir. Anggota DPR RI Mulyadi menyebut Bobibos sebagai langkah menuju kedaulatan energi nasional.

Pakar Masih Butuh Penjelasan Teknis

Meski menjanjikan, Bobibos belum lepas dari tanda tanya. Sejumlah pakar energi meminta penjelasan rinci mengenai komposisi produk ini.

Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin, menilai belum ada informasi jelas apakah Bobibos murni berbahan nabati atau merupakan campuran dengan bahan bakar fosil.

Ia juga mengingatkan bahwa klaim harga murah perlu diuji, mengingat biaya produksi bioetanol biasanya cukup tinggi. Transparansi hasil uji laboratorium disebut penting agar publik dapat menilai produk ini secara objektif.

Pertamina Melihat Potensi Kolaborasi

Respons dari industri energi besar pun cukup positif. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menilai kehadiran Bobibos bukan ancaman, melainkan peluang kerja sama menuju energi rendah karbon.

Menurutnya, transisi energi tidak seharusnya dihadapi dengan pola pikir kompetitif.

“Kita harus punya semangat kolaborasi, bukan kompetisi,” ujar Simon.

Regulasi Masih Jadi Tantangan Utama

Ikhlas mengakui hambatan terbesar saat ini bukan dari publik, melainkan regulasi dan urusan legalitas. Ia memastikan teknologi dan proses produksi sudah siap. Namun, Bobibos belum bisa masuk tahap produksi massal tanpa kepastian hukum.

“Begitu regulasi selesai, kami bisa segera memproduksi massal,” katanya.

Hasil Uji Jalan di Bogor Tunjukkan Performa Positif

Pengujian lapangan yang dilakukan tim Kompas.com menggunakan Daihatsu Sigra di Bogor memperlihatkan hasil yang cukup kuat. Mobil terasa lebih responsif dan tidak menunjukkan gejala knocking setelah tangki diisi penuh Bobibos.

Bobibos, potensi, Profil, bobibos, bbm nabati, Mengenal Bobibos, Alternatif BBM Nabati Berbahan Jerami

Bobibos berbasis jerami diuji di Bogor, hasilnya mengejutkan: performa responsif, emisi nyaris nol, dan RON tembus 98,1.

Pada kendaraan diesel, asap yang keluar tampak lebih sedikit dan aromanya jauh lebih bersih dibanding solar biasa. Temuan ini menunjukkan Bobibos memiliki potensi sebagai bahan bakar nabati dengan performa efisien dan emisi rendah.

Kesimpulan: Potensi Besar, Tantangan Masih Ada

Bobibos menawarkan konsep menarik: bahan bakar nabati berbasis jerami dengan performa tinggi dan emisi lebih rendah. Dengan riset panjang dan dukungan awal dari berbagai pihak, inovasi ini berpotensi menjadi energi bersih yang dihasilkan sepenuhnya di dalam negeri.

Namun, sebelum masuk pasar luas, aspek transparansi teknis dan kepastian regulasi masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dirampungkan. Jika semuanya terpenuhi, Bobibos bisa menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya Indonesia memperkuat kemandirian energi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.

About Top Car News Network

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.