Menjelang tutup tahun, PT Honda Prospect Motor (HPM) menilai kondisi pasar otomotif nasional masih berada dalam fase yang cukup berat.
Hal ini disampaikan oleh Yusak Billy, Sales & Marketing and Aftersales Director PT HPM, saat dimintai tanggapan terkait proyeksi penjualan akhir tahun.
Billy menjelaskan bahwa tantangan pasar saat ini jauh lebih besar.
“Seperti yang diketahui pasar ini memang sedang challenging sekali ya, kita tahu tough sekali pasar,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
Meski begitu, Billy menegaskan bahwa fokus Honda bukan semata-mata mengejar volume penjualan.
Menurutnya, menjaga porsi pasar (market share) menjadi strategi yang lebih penting di tengah kondisi industri yang fluktuatif.
“Tujuan kami bukan penjualannya, melainkan penetrasi pasarnya. Kami harus menjaga penetrasi pasar walaupun pasarnya itu turun ataupun naik,” lanjut Billy.
Meski begitu, Ia mengaku belum bisa membeberkan target angka penjualan akhir tahun, namun memastikan strategi Honda tetap diarahkan pada stabilitas posisi merek di pasar.
“Jadi saya belum bisa menjelaskan berapa angkanya, tapi penetrasinya harus terjaga supaya Honda itu terjaga di pasar Indonesia," paparnya.
Adapun secara penjualan, performa Honda bisa dibilang mengalami tekanan signifikan tahun ini.
Data Penjualan Honda
Berdasarkan data retail sales Gaikindo, selama Oktober 2025 Honda hanya membukukan angka 4.607 unit.
Angka tersebut naik sangat tipis jika dibandingkan perolehan di September 2025, yang berada di 4.600 unit.
Tapi, jika dibandingkan perolehan di Oktober 2024, angkanya sangat terkoreksi jauh, yakni sekitar 42,8 persen.
Secara kumulatif, sepanjang Januari-Oktober 2025 Honda mencatat penjualan 58.720 unit.
Turun sekitar 29,7 persen dari penjualan di periode Januari-Oktober 2024 yang angkanya 83.562 unit.