Ketika musim liburan tiba, salah satu kota yang menjadi lebih padat dan sibuk adalah Semarang. Wisatawan datang dari berbagai daerah, pusat kuliner penuh sesak, dan sejumlah titik jalan utama mulai melambat terutama saat jam sibuk. Dalam situasi ini, mengatur strategi mobilitas menjadi kunci agar perjalanan tetap nyaman, baik bagi warga lokal maupun pendatang yang ingin menjelajahi Semarang.
Semarang memang punya karakter mobilitas yang khas. Kota ini memiliki kombinasi kawasan wisata kota bawah yang padat serta kota atas yang menanjak, sehingga arus kendaraan cenderung menumpuk pada akhir pekan dan musim liburan. Kunjungan wisata bahkan meningkat lebih dari 30% saat Natal dan Tahun Baru. Tantangannya bukan hanya soal macet, tetapi juga keterbatasan lahan parkir dan ketidakterdugaan cuaca.
Di tengah kebutuhan mobilitas yang meningkat ini, satu hal penting adalah memilih moda transportasi yang dapat diandalkan. Layanan profesional seperti Bluebird, yang juga sudah lama hadir di Semarang, sering menjadi alternatif bagi mereka yang ingin menghindari repotnya mencari parkir dan menghadapi jalanan padat.
Monita Moerdani, Chief Marketing Officer PT Bluebird Tbk, menjelaskan bahwa memahami kebutuhan mobilitas setiap kota merupakan hal mendasar.
“Setiap kota memiliki karakteristik mobilitas yang berbeda, dan memahami kebutuhan spesifik Semarang menjadi kunci utama bagi kami,” ujarnya di Semarang pada Kamis, 27 November 2025.
Menurut Monita, pola pergerakan warga lokal dan wisatawan di Semarang sangat beragam, sehingga dibutuhkan layanan yang responsif dan relevan untuk mengakomodasi permintaan tersebut.
Dalam rangka menyambut liburan akhir tahun, berikut ini beberapa tips mobilitas nyaman di Semarang:

1. Pilih Moda Transportasi yang Tepat Sesuai Kebutuhan
Untuk perjalanan harian jarak dekat, moda transportasi umum atau layanan taksi reguler dapat menjadi pilihan praktis. Jika bepergian bersama keluarga atau ingin mengunjungi beberapa tempat sekaligus, menyewa kendaraan harian bisa memberi fleksibilitas tanpa harus menghadapi kerumitan parkir. Sementara itu, untuk perjalanan antar kota, shuttle dinilai lebih efektif karena menghindarkan pengguna dari kelelahan berkendara jarak jauh.
2. Manfaatkan Aplikasi Pemesanan agar Perjalanan Lebih Efisien
Kepadatan Semarang saat liburan membuat banyak pelancong mengandalkan aplikasi pemesanan transportasi untuk menghemat waktu dan menghindari antrean. Aplikasi semacam ini biasanya menawarkan fitur pemesanan cepat, pelacakan real-time, dan metode pembayaran yang beragam.
Fitur seperti Fixed Price di taksi, yang memberikan kepastian tarif sejak awal, juga semakin diminati karena membantu pengguna mengatur anggaran perjalanan tanpa khawatir biaya berubah akibat kondisi jalan. Sepanjang 2025, penggunaan fitur ini melonjak lebih dari dua kali lipat seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat pada solusi digital mobilitas harian.
Wahyu Tri Cahyono, General Manager Bluebird Group Jateng & DIY, menyebut bahwa kebutuhan transportasi masyarakat Semarang terus menunjukkan tren naik. Ia menambahkan bahwa peningkatan ini diimbangi dengan penyesuaian armada agar layanan tetap mudah dijangkau.
"Hingga Oktober 2025, jumlah pelanggan Bluebird di Semarang tumbuh lebih dari 36% dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkapnya di Semarang.
3. Hindari Jam Padat dan Siapkan Rute Cadangan
Semarang dikenal memiliki titik kemacetan rutin seperti kawasan Simpang Lima, Tugu Muda, dan Kota Lama. Untuk menghindari penumpukan kendaraan, berangkat lebih pagi atau memilih jam non-peak sangat disarankan. Memanfaatkan aplikasi peta untuk melihat kondisi lalu lintas secara real-time juga membantu menentukan rute yang lebih lancar.
4. Cari Promo Transportasi untuk Menghemat Pengeluaran
Musim liburan biasanya diikuti deretan promo transportasi yang bisa dimanfaatkan. Beberapa layanan aplikasi dari perusahaan transportasi umum menawarkan potongan perjalanan, misalnya diskon dengan kode tertentu, yang dapat mengurangi biaya mobilitas terutama bagi wisatawan yang banyak bepergian dalam satu hari.