SAIC Motor menyampaikan bahwa lini produksi baterai all-solid-state milik mitra pengembangnya, Qingtao Power, di Anting, China telah mencapai tahap full-line commissioning. Tahap ini menandai kesiapan seluruh jalur produksi untuk beroperasi setelah melalui serangkaian pengujian.
Perusahaan menargetkan sel baterai sampel akan mulai keluar dari jalur produksi pada akhir tahun ini, dilanjutkan pengujian kendaraan prototipe tahun depan. Pengiriman komersial dalam skala besar direncanakan berlangsung pada 2027.
Dilansir VIVA Otomotif dari Carnewschina, Selasa 2 Desember 2025, teknologi baterai solid-state selama ini dipandang sebagai terobosan berikutnya bagi kendaraan listrik, terutama karena menawarkan peningkatan kepadatan energi dan keselamatan dibandingkan baterai lithium-ion konvensional.
SAIC sebelumnya telah menguraikan sasaran performa solid-state generasi barunya, termasuk kepadatan energi yang jauh lebih tinggi dan kapasitas sel tunggal yang lebih besar dibanding teknologi yang ada sekarang.
Data verifikasi internal yang dipublikasikan perusahaan menunjukkan bahwa sel baterai yang dikembangkan mampu melewati uji penetrasi paku dan tetap stabil ketika terpapar suhu 200 derajat Celsius tanpa memicu kebakaran atau ledakan.
Kapasitas pada suhu rendah juga dilaporkan bertahan lebih dari 90 persen, yang diklaim sebagai pencapaian penting menuju kesiapan aplikasi kendaraan.
Upaya SAIC dalam teknologi solid-state bukan langkah spontan. Perusahaan telah menjalankan riset bertahun-tahun lewat investasi dan kerja sama strategis dengan Qingtao Energy, termasuk pembentukan laboratorium bersama untuk mempercepat proses industrialisasi.
Meski demikian, para analis menilai capaian terbaru ini baru merupakan tonggak awal. Keberhasilan komersial akan bergantung pada kemampuan mempertahankan hasil manufaktur secara konsisten dalam jumlah besar, efisiensi biaya produksi, kesiapan rantai pasokan, serta ketahanan baterai dalam penggunaan sehari-hari.
Sejauh ini perusahaan belum mengungkap detail terkait harga maupun skema pemasaran teknologi baru tersebut.
SAIC bukan satu-satunya pelaku industri otomotif Cina yang berupaya membawa baterai solid-state ke tahap komersial. GAC Group dikabarkan telah mengoperasikan lini produksi solid-state berkapasitas besar dan mulai menghasilkan sel dalam skala terbatas, dengan perkiraan produksi massal antara 2027 hingga 2030.
Chery menampilkan modul baterai solid-state dengan kepadatan energi tinggi dan menargetkan pemakaian pada kendaraan uji pada 2026 sebelum diperluas ke produksi massal pada 2027.
Pabrikan baterai Sunwoda yang didukung Li Auto turut mengembangkan teknologi solid-state serupa, sementara CATL, sebagai produsen baterai terbesar dunia, menyatakan bahwa produksi solid-state dalam skala besar kemungkinan baru dapat direalisasikan sekitar 2030 walaupun riset terus berjalan.
Rangkaian perkembangan tersebut menunjukkan persaingan industri yang sangat ketat untuk menguasai teknologi baterai generasi berikutnya. Tahun 2027 mulai dipandang sebagai titik krusial transisi solid-state dalam industri kendaraan listrik di Cina, meskipun sejumlah pihak memperkirakan perjalanan menuju produksi massal dalam skala global masih memerlukan proses penyempurnaan yang panjang.
Apabila SAIC mampu mematuhi jadwal yang telah ditetapkan, perusahaan berpotensi menjadi salah satu pionir komersialisasi baterai solid-state untuk kendaraan listrik. Teknologi ini diharapkan dapat menghadirkan jarak tempuh lebih jauh, kemampuan pengisian yang lebih cepat, serta risiko keamanan termal yang lebih rendah.