Mobil bensin atau diesel tak hanya membutuhkan perawatan, tapi juga perlu sesekali “digeber” atau mengoperasikannya dengan putaran mesin lebih tinggi.
Kebanyakan pengendara memilih memainkan putaran mesin rendah dan halus, agar komponen awet dan konsumsi BBM lebih irit. Tapi, sedikit yang tahu bahwa mesin juga perlu diajak berlari kencang.
Eko Setiawan, pemilik bengkel mobil Everest Motors Bintaro, Tangerang Selatan mengatakan “menggeber” mobil sesekali, atau menaikkan putaran mesin lebih tinggi dari biasanya, selama masih dalam batas wajar, punya beberapa manfaat teknis.
“Aktivitas ini sering disebut sebagai Italian Tune Up, yakni proses membersihkan kerak karbon tanpa harus membongkar komponen, tapi hanya dengan cara mengubah kebiasaan berkendara sesaat,” ucap Eko kepada KOMPAS.com, Senin (17/11/2025).
Mobil yang selalu dipakai pelan dengan putaran mesin rendah cenderung lebih mudah mengalami penumpukan kerak karbon di ruang bakar, katup, throttle body, dan manifold.
“Dengan Rpm tinggi sesekali, maka suhu pembakaran akan naik, tekanan gas buang meningkat dan endapan karbon terbakar dan terdorong keluar bersama aliran,” ucap Eko.
Ilustrasi kickdown pedal gas
Dengan membiasakan hal tersebut sesekali, misal seminggu sekali, maka tarikan mesin bisa lebih enteng atau lebih responsif. Cara sederhana, tapi cukup bermanfaat untuk dilakukan.
Mesin yang jarang diajak berlari kencang, bisa mengalami beberapa masalah seperti katup bekerja kurang optimal, kotor, dan akhirnya memicu pembakaran tidak sempurna.
“Menggeber mesin boleh, asal mesin sudah mencapai suhu kerja ideal, jaga Rpm masih dalam batas aman, jangan sampai di redline, lakukan di jalan aman atau sepi, hindari saat beban berat, dan jangan terlalu sering,” ucap Eko.
Honda Brio diduga alami jebol pada radiator
Bila terdapat gejala mesin mengalami panas berlebih atau overheating, sebaiknya pengendara tidak melakukan Italian Tune Up karena bisa memperparah kondisi dan berpotensi merusak komponen.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel Spesialis Nissan - Honda Yogyakarta mengatakan melakukan Italian Tune Up tidak harus membuat mobil melaju kencang, tapi cukup putaran mesin saja yang optimal.
“Pengendara bisa pakai gigi 3 untuk mobil manual, sedangkan pada mobil matik bisa menghidupkan fitur OD Off, tujuannya agar mobil tidak melaju terlalu kencang saat pedal gas membuka penuh untuk mencapai putaran mesin optimal,” ucap Hardi kepada KOMPAS.com, belum lama ini.
Mesin mobil Mazda CX-3 Kuro
Udara yang mengalir kencang dari intake manifold karena kevakuman besar dan gaya dorong dari depan akan membuat saluran dan ruang bakar tertekan. Sehingga kerak karbon diharapkan bisa terbakar dan terbuang bersama asap knalpot.
"Langkah tersebut bisa dilakukan selama 5 sampai 10 detik, di jalan lurus dan sepi agar lebih aman, boleh diulang satu dua kali, agar hasilnya lebih optimal," ucap Hardi.
Jadi, itulah pentingnya mobil bermesin bakar sesekali digeber sampai putaran mesin maksimal. Menggeber sesekali membuat mesin “berolahraga”, sehingga komponen bergerak pada kapasitas optimalnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.